Profil Desa Karangpule
Ketahui informasi secara rinci Desa Karangpule mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Karangpule, Padamara, Purbalingga. Kenali potensi ekonomi dari sirkuit motocross permanen, industri knalpot kreatif, dan sektor pertanian yang tangguh. Temukan data demografi, wilayah, dan kelembagaan desa yang dinamis ini.
-
Arena Otomotif Jawa Tengah
Desa Karangpule merupakan rumah bagi salah satu sirkuit motocross dan grasstrack permanen yang paling dikenal di Jawa Tengah, menjadi pusat kegiatan otomotif dan sport-tourism.
-
Bagian Vital dari Klaster Knalpot
Desa ini menjadi salah satu sentra penting dalam industri knalpot Purbalingga yang telah mendunia, dengan puluhan UMKM yang menyerap tenaga kerja lokal.
-
Masyarakat Dinamis dan Kreatif
Didukung oleh kelembagaan desa yang aktif, terutama Karang Taruna, masyarakat Karangpule berhasil mengubah potensi lokal menjadi sumber pendapatan ekonomi yang signifikan.

Desa Karangpule, yang berada dalam lingkup administrasi Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga, bukanlah sekadar sebuah pemukiman agraris biasa. Desa ini telah berhasil mengukuhkan identitasnya secara kuat di kancah regional, bukan hanya sebagai bagian dari lumbung pangan, tetapi juga sebagai arena bergengsi bagi para pencinta otomotif. Berkat keberadaan sirkuit motocross permanennya yang ikonik dan perannya sebagai salah satu sentra industri knalpot, Karangpule menjelma menjadi desa yang dinamis, kreatif, dan berdaya saing tinggi.
Terletak pada posisi yang strategis, Desa Karangpule menjadi representasi sempurna dari kemampuan sebuah komunitas desa dalam mengkapitalisasi potensi uniknya. Di sini, suara deru mesin di lintasan balap berpadu harmonis dengan bunyi palu para perajin knalpot dan hijaunya hamparan sawah. Perpaduan antara semangat olahraga, inovasi industri, dan ketangguhan sektor pertanian ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang berdaya tahan. Profil ini akan mengulas secara komprehensif seluruh aspek yang menjadikan Desa Karangpule sebagai salah satu desa paling menonjol di Kabupaten Purbalingga.
Sejarah dan Pembentukan Desa
Sejarah Desa Karangpule, seperti banyak desa lain di Jawa, tertuang dalam cerita tutur dan tradisi lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Nama "Karangpule" sendiri diyakini berasal dari gabungan dua kata, yakni "Karang" dan "Pule". "Karang" dalam konteks pedesaan Jawa seringkali merujuk pada "pekarangan" atau sebidang tanah yang menjadi tempat tinggal, sementara "Pule" ialah nama sejenis pohon (Alstonia scholaris) yang banyak tumbuh di wilayah tersebut pada masa lampau. Pohon Pule dikenal memiliki kayu yang bermanfaat dan sering dianggap memiliki nilai historis atau bahkan spiritual oleh masyarakat setempat.
Maka, secara etimologis, Karangpule dapat diartikan sebagai sebuah pemukiman yang berada di area di mana banyak terdapat pohon Pule. Seiring waktu, komunitas yang menetap di wilayah ini terus berkembang. Pembukaan lahan pertanian, terutama sawah, menjadi fondasi utama perekonomian masyarakat. Perkembangan modern desa ini mulai terakselerasi signifikan pada beberapa dekade terakhir, terutama dengan menguatnya industri knalpot dan pembangunan sirkuit motocross yang kini menjadi ikon utama desa.
Kondisi Geografis dan Wilayah Administrasi
Letak geografis Desa Karangpule memberikan keunggulan tersendiri dalam hal aksesibilitas dan interaksi dengan wilayah lain. Kedekatannya dengan pusat Kecamatan Padamara dan tidak terlalu jauh dari ibu kota kabupaten membuat desa ini mudah dijangkau.
Letak Wilayah: Desa Karangpule berada di bagian tengah Kecamatan Padamara, diapit oleh desa-desa lain yang juga memiliki karakteristik agraris dan industri rumahan. Posisi ini mendukung kelancaran distribusi hasil bumi maupun produk industri dari dan ke luar desa.
Batas Wilayah: Batas-batas administratif Desa Karangpule secara jelas memisahkannya dengan desa-desa tetangga, yakni:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Padamara.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Bojanegara.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Purbayasa.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Mipiran.
Luas Wilayah dan Kode Pos: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Karangpule yaitu sekitar 1,33 km². Wilayah ini, meskipun tidak terlalu luas, dimanfaatkan secara optimal untuk permukiman, lahan pertanian, dan fasilitas umum termasuk sirkuit. Untuk keperluan administrasi dan logistik, Desa Karangpule menggunakan Kode Pos 53372.
Demografi dan Kependudukan
Struktur kependudukan di Desa Karangpule menunjukkan karakteristik sebuah desa yang produktif dan dinamis, dengan populasi yang cukup padat dan didominasi oleh angkatan kerja.
- Jumlah PendudukData terakhir dari BPS mencatat jumlah penduduk di Desa Karangpule sebanyak 4.453 jiwa. Angka ini terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan rasio yang relatif seimbang.
- Kepadatan PendudukDengan populasi tersebut dan luas wilayah 1,33 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 3.348 jiwa per km². Angka ini tergolong tinggi untuk ukuran desa, menandakan bahwa Karangpule merupakan area pemukiman yang diminati.
Mata pencaharian penduduk sangat beragam. Sebagian besar masih menggantungkan hidup dari sektor pertanian sebagai petani pemilik lahan maupun buruh tani. Namun porsi yang sangat signifikan bekerja di sektor industri, terutama sebagai perajin atau pekerja di bengkel-bengkel knalpot. Selain itu, banyak pula yang terlibat dalam sektor jasa, perdagangan, dan wirausaha yang tumbuh seiring dengan keramaian yang diciptakan oleh sirkuit otomotif.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Pemerintahan Desa Karangpule berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat. Kepala Desa, bersama jajaran perangkat desa, bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan di Desa Karangpule berperan aktif sebagai mitra pemerintah desa. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi di tingkat desa. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) turut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Salah satu lembaga yang paling menonjol di Karangpule ialah Karang Taruna. Pemuda-pemudi yang tergabung dalam Karang Taruna tidak hanya aktif dalam kegiatan sosial, tetapi juga menjadi motor penggerak utama di balik pengelolaan dan penyelenggaraan berbagai event di Sirkuit Karangpule. Keterlibatan aktif mereka menjadi bukti nyata keberhasilan pemberdayaan pemuda di desa ini.
Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan
Desa Karangpule memiliki setidaknya tiga pilar ekonomi utama yang menjadikannya sebuah desa yang mandiri dan berdaya saing.
Arena Otomotif: Sirkuit Motocross Karangpule
Inilah magnet utama dan ikon dari Desa Karangpule. Sirkuit permanen untuk balap motor jenis motocross dan grasstrack ini merupakan salah satu yang terbaik dan paling sering digunakan untuk kejuaraan di tingkat kabupaten hingga provinsi. Keberadaannya memberikan dampak ekonomi berganda (multiplier effect) yang luar biasa:
- Pariwisata Olahraga (Sport-Tourism)Setiap kali event kejuaraan digelar, ribuan penonton, pembalap, dan tim ofisial dari berbagai daerah datang ke Karangpule. Hal ini menghidupkan sektor akomodasi, kuliner, dan perdagangan di sekitar desa.
- Pendapatan Asli Desa (PADes)Pengelolaan sirkuit, mulai dari penjualan tiket hingga sewa lapak, menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi kas desa dan lembaga pengelola seperti Karang Taruna.
- Pemberdayaan Ekonomi LokalWarga setempat mendapatkan peluang usaha dengan membuka warung, menjadi juru parkir, atau menyediakan jasa lainnya selama event berlangsung.
Industri Kreatif: Sentra Knalpot Purbalingga
Karangpule merupakan bagian tak terpisahkan dari klaster industri knalpot yang telah mengangkat nama Purbalingga di panggung nasional bahkan internasional. Puluhan unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi knalpot aftermarket tersebar di desa ini. Para perajinnya dikenal memiliki keahlian tinggi dalam membentuk logam menjadi knalpot berkualitas dengan beragam desain. Industri ini bersifat padat karya, menyerap banyak tenaga kerja dari lingkungan sekitar dan menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga.
Sektor Pertanian yang Tangguh
Di tengah gemuruh industri, sektor pertanian tetap menjadi fondasi yang kokoh. Lahan sawah yang ada dimanfaatkan untuk menanam padi, yang menjadi komoditas utama. Hasil panennya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga dijual ke pasar yang lebih luas. Sistem irigasi yang relatif baik dan kerja keras para petani menjadikan sektor ini tetap produktif dan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem ekonomi desa.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Sebagai desa yang terus berkembang, Pemerintah Desa Karangpule bersama pemerintah kabupaten terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas publik untuk kenyamanan warganya.
- Akses JalanJalan utama desa dan jalan lingkungan sebagian besar dalam kondisi baik dan dapat diakses dengan mudah.
- Fasilitas PendidikanTerdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) dan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk memastikan akses pendidikan dasar bagi anak-anak desa.
- Fasilitas KesehatanPelayanan kesehatan dasar dilayani melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang aktif setiap bulannya untuk memantau kesehatan balita dan ibu hamil, serta keberadaan beberapa tenaga kesehatan swasta.
- Sarana PeribadatanMasjid dan musala berdiri kokoh di berbagai sudut desa, berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat Muslim.
Desa Karangpule, Kecamatan Padamara, telah membuktikan bahwa potensi desa tidak terbatas pada sektor agraris semata. Melalui inovasi, kreativitas, dan keberanian menangkap peluang, desa ini sukses membangun identitas unik sebagai pusat otomotif dan industri kreatif. Harmoni antara raungan mesin di sirkuit, denting palu perajin knalpot, dan ketenangan sawah menciptakan sebuah model pembangunan desa yang inspiratif. Dengan terus memperkuat sinergi antara pemerintah desa, kelembagaan lokal yang aktif, dan seluruh masyarakat, Desa Karangpule berada di jalur yang tepat untuk menjadi destinasi sport-tourism yang lebih besar, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai sentra industri kebanggaan Purbalingga.